Memahami Jenis Intimacy saat Membina Jalinan Cinta

Bagi yang telah memiliki pasangan, rasanya mustahil jika tidak membutuhkan keintiman (intimacy). Jenis intimacy itu sendiri terdiri dari berbagai macam tipe yang saling berkaitan dan bukan hanya semata fokus pada hal-hal fisik seperti “melakukan hubungan intim”.

Pada dasarnya, keintiman yang tercipta di satu jenis belum menjamin keintiman di jenis lainnya. Semua jenis keintiman tersebut menyediakan sarana agar bisa lebih dekat dengan orang lain, dengan menggunakan berbagai macam cara.

Lalu, apa saja jenis keintiman yang bisa membangun sebuah jalinan cinta? Berikut informasinya.

Mengenal Jenis Intimacy dalam Sebuah Hubungan

Tidak bisa dipungkiri, hampir setiap orang akan membutuhkan yang namanya intimacy atau ikatan bersama orang lain. Dan untuk bisa mewujudkan kedekatan yang diinginkan, dibutuhkan berbagai macam jenis keintiman tersebut, antara lain:

Intimacy Fisik

Jenis intimacy pertama adalah hal-hal yang berkaitan dengan fisik (physical intimacy). Jenis keintiman yang pertama ini bisa berupa sentuhan, pelukan, berpegangan tangan, atau bahkan berhubungan intim. Namun, kebutuhan setiap individu dalam hal ini tentunya tidak sama.

Meskipun demikian, pada dasarnya sangat penting bagi setiap orang untuk mampu menerima reaksi atau balasan orang lain dan juga menghormati adanya batasan.

Sebab, tujuan dari intimacy fisik adalah menciptakan rasa kedekatan bagi kedua belah pihak yang dirasa saling menguntungkan.

Salah satu cara memelihara keintiman fisik adalah dengan melakukan percakapan secara terbuka dengan pihak lain tentang tingkat kenyamanan yang dirasakan dengan berbagai jenis sentuhan.

Intimacy Spiritual

Jenis keintiman yang kedua berhubungan dengan kerohanian, spiritual, atau religius. Jenis ini mencakup bagaimana Anda mampu berbagi pemahaman pengalaman, pemikiran, dan pengalaman tentang kepercayaan atau agama.

Selain itu, dalam lingkup keintiman spiritual ini perlu ditekankan tentang berbagi sudut pandang perihal nilai-nilai moral serta sudut pandang perihal dunia setelah kematian.

Jenis Intimacy Emosional

Untuk jenis keintiman yang ketiga berkaitan dengan emosi, yaitu sejauh mana orang mampu terkoneksi atau terhubung secara emosional dengan pasangannya. Dalam hal ini tidak sekadar sebatas bagaimana individu tersebut mampu mengungkapkan perasaannya semata.

Melainkan juga tentang bagaimana cara memberi kepercayaan atau meyakinkan pasangannya. Selain itu,setiap individu juga harus mempunyai sifat keterbukaan terhadap pasangan dan kemampuan dalam mengungkapkan isi hati dan pikiran secara lebih mendalam.

Intimacy Sosial

Jenis keintiman yang keempat ini merupakan jenis yang paling umum, yaitu kedekatan secara sosial antara individu dengan pasangannya.

Ini berkaitan dengan sejauh mana setiap pasangan mampu menjalin komunikasi atau menghabiskan waktu secara bersama-sama dalam berbagi kehidupan (aktivitas) yang berbeda.

Jenis keintiman sosial ini akan semakin kuat terjalin apabila disertai dengan penekanan terhadap berbagai aspek dari jenis intimacy lainnya.

Intimacy Intelektual

Jenis keintiman yang kelima disebut dengan intimacy intelektual, merupakan ikatan atau kedekatan yang lebih mengedepankan hal-hal yang berkaitan dengan rasa berbagi ide, pikiran, serta pemikiran terhadap pasangan.

Kedekatan jenis ini acapkali ditandai dengan hadirnya rasa aman untuk berdiskusi berbagai macam topik bersama pasangan. Tentu saja, kebersamaan tersebut harus dibarengi dengan sifat saling terbuka dalam menerima adanya perbedaan perspektif.

Jenis Intimacy Pengalaman

Jenis keintiman yang terakhir adalah dalam hal pengalaman, yaitu tentang saling berbagi suka duka kehidupan. Bisa berupa mencoba melakukan hobi baru bersama, membuat rutinitas, dan lain sebagainya.

Itulah keenam jenis keintiman yang perlu diketahui untuk bisa membina ikatan cinta dengan pasangan. Intinya, keintiman tidak hanya melulu soal hubungan intim atau sentuhan fisik saja, melainkan mencakup berbagai macam jenis keintiman.

Dari berbagai jenis intimacy yang telah dijabarkan, intimacy jenis apa yang telah Anda terapkan bersama pasangan?

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*